top of page

Oil Spill di Balikpapan


OIL SPILL BALIKPAPAN

Pada tanggal 31 Maret, pipa bawah laut yang membawa minyak dari terminal Law-Lawe ke kilang minyak di Balikpapan bocor, sehingga menyebabkan kebocoran minyak di teluk Balikpapan.Minyak yang bocor tersebut juga menyebabkan api di dekat kapal kargo MV Ever Judger.Pipa milik Pertamina tersebut sudah berusia 20 tahun. Pipa tersebut berdiameter 20 inci dan terletak pada kedalaman 22 hingga 26 mdpl. Area yang tercemar minyak awalnya seluas 400 meter persegi, namun karena adanya ombak laut, area yang tercemar bertambah menjadi radius 2 kilometer.

Pemerintah dan pihak Pertamina telah menyatakan perusahaan minyak tidak bersalah atas insiden pertumpahan minyak tersebut meskipun penyelidikan masih berlangsung. Pihak Pertamina menyangka bahwa kapal batubara asing, MV Ever Judger, secara ilegal melewati dan menjatuhkan sauh di teluk, menyeret pipa. Namun, sekali lagi, penyelidikan belum selesai dan tidak ada tuntutan resmi yang diajukan terhadap siapa pun yang terlibat dalam insiden tersebut. Menteri Koordinator Maritim, Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan bahwa tindak hukum atau administratif akan diambil terhadap mereka yang dinyatakan bersalah menyebabkan pertumpahan minyak.

Pemerintah langsung membentuk tim untuk menangani dampak lingkungan dari tumpahan minyak di Teluk Balikpapan. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar menurunkan tiga Direktur Jenderal (Dirjen), yaitu Dirjen Penegakan Hukum (Gakum) dan Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (P2KL) dan Konservasi Alam Sumber Daya Alam dan Ekositem (KASDAE) untuk memantau langsung dampak tumpahan minyak terhadap keanekaragaman hayati.

Tahap I mengumpulkan seluruh Oil Boom yang dimiliki oleh beberapa perusahaan yang ada di sekitar lokasi, dipergunakan untuk menggiring genangan-genangan tumpahan minyak di perairan ke area fasilitas Pertamina.

Tim dari KLHK yang terdiri dari staff Dirjen PPKL, Gakum, P3E, BKSDA Kaltim seksi wilayah 3, dan dinas LH kota Balikpapan hari ini melakukan pengukuran luasan area terdampak dengan cara melakukan pengukuran secara langsung. Targetnya untuk mendapatkan panjang pantai yang terdampak tumpahan minyak.

Mengingat lokasi terdampak yg sangat luas, maka dibagi menjadi 5 tim kerja. Tim 1 melakukan pengukuran panjang pesisir pantai yang terdampak di kabupaten Penajam Paser Utara, 4 tim yang lain melakukan pengukuran di kota Balikpapan.

Laporan sementara dari tim Gakkum, menyebutkan bahwa tim sudah melakukan pengambilan sampel untuk melihat sejauhmana dampak yang terjadi. Oleh karena sangat dinamik maka pengambilan sampel akan dilakukan beberapa kali lagi.Gakkum juga sudah mengirimkan ahli terkait kerusakan lingkungan dan Tim Drone dengan Fixed Wing (Drone Besar) untuk melihat area yang terdampak dari udara.Gakkum KLHK juga sudah meminta data LAPAN apabila mereka memiliki data-data satelit terkini terkait dengan lokasi tersebut.KLHK juga berkoordinasi dengan Bakamla untuk meminta data pergerakan kapal-kapal tanker minyak yang ada di lokasi pada saat kejadian. Data ini penting untuk mengetahui sumber-sumber tumpahan.

Untuk membersihkan minyak, pihak berwajib bekerja sama dengan Pertamina mengerahkan boom penahanan tumpahan minyak, yang digunakan untuk mengumpulkan minyak di atas air untuk pemulihan, serta dispersant - bahan kimia yang disemprotkan pada tumpahan minyak permukaan untuk memecah minyak menjadi tetesan yang lebih kecil yang lebih mudah bercampur dengan air.

Enam hari setelah kejadian, kepala Badan Lingkungan Hidup Suryanto menyatakan proses pembersihan telah mencapai 90 persen dan pembersihan akan berakhir minggu ini.

Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Agus Haryono mengatakan hanya minyak yang bisa dipulihkan adalah minyak di permukaan laut, sedangkan minyak berat yang sudah di dasar laut tidak bisa dibersihkan. Hal ini dikumandangkan oleh aktivis Greenpeace Ahmad Ashov, yang mengatakan bahwa tingkat pemulihan untuk kebanyakan kasus tumpahan minyak tidak pernah lebih dari 20 persen.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan Jumat lalu bahwa akan membutuhkan setidaknya enam bulan untuk membersihkan tumpahan.

Sumber:

https://www.google.co.id/amp/www.thejakartapost.com/amp/news/2018/04/11/qa-balikpapan-oil-spill-what-we-know-and-dont-know.html

https://www.google.co.id/amp/s/mobile.reuters.com/article/amp/idUSKCN1HC1FP

https://www.cnbcindonesia.com/news/20180403201243-4-9577/ini-langkah-pemerintah-tangani-tumpahan-minyak-balikpapan

Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat 16424, Indonesia

  • instagram
  • twitter
  • youtube

©2019 BY IATMISMUI. PROUDLY CREATED WITH WIX.COM

bottom of page