top of page

Infill Drilling

Produksi minyak yang dibawah standar MER (Maximum Efficiency Rate) menjadi masalah banyak terjadi pada sumur-sumur di Indonesia. Menurut Ego Syahrial, Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), metode EOR tidak cocok diterapkan pada kegiatan eksplorasi migas di Indonesia. Hal tersebut disebabkan oleh dana yang dibutuhkan tidak sebanding dengan jumlah cadangan minyak yang tidak begitu besar sehingga metode tersebut dinilai tidak ekonomis. Menurutnya, metode yang paling cocok adalah infill drilling.

Infill drilling merupakan metode yang dapat digunakan untuk meningkatkan dan mempertahankan laju produksi suatu lapangan minyak. Metode ini dilakukan dengan cara menambahkan sumur-sumur pada lapangan minyak yang telah beroperasi sehingga jarak antar sumur minyak yang telah ada menjadi lebih kecil. Dalam melakukan metode infill drilling ini diperlukan pendesainan yang tepat. Desain infill drilling ini harus mempertimbangan sumur-sumur yang telah ada dan harus mengevaluasi potensial alternatif-alternatif titik pengeboran. Selain itu, infill drilling ini harus pada titik yang tepat untuk meminimalisasi interferansi pada area drainase sumur. Desain infill drilling ini didasarkan dengan beberapa faktor pertimbangan, diantaranya adalah besarnya cadangan minyak, produktivitas formasi, jari-jari penyerapan sumur, dan pola sumur produksi yang dihasilkan dari perhitungan pada data reservoir dan data produksi.

Dalam menerapkan infill drilling ini, terdapat kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan dari metode ini adalah dapat menghasilkan minyak yang lebih banyak untuk treatment jangka pendek. Selain itu, infill drilling ini dapat menjangkau minyak pada titik yang terisolasi dan merupakan metode yang telah terbukti keberhasilannya. Sedangkan kekurangan dari metode ini adalah dana dan perlengkapan pemboran yang besar serta berisiko untuk terjadinya ledakan. Tetapi jika dibandingkan dengan metode EOR, infill drilling ini membutuhkan modal investasi dan biaya operasi yang lebih kecil. Di Indonesia sendiri, metode infill drilling ini telah diterapkan pada lapangan Raja di Sumatra Utara. Lapangan ini telah diproduksikan dari tahun 1940 sampai tahun 1978 dengan jumlah sumur produksi 36 dengan jarak spasi sumur 80 acre. Pada tahun 1976 sampai 1978 telah ditambahkan 6 sumur infill, sehingga produksi lapangannya meningkat dari 300 BOPD menjadi 3.500 BOPD.

Sumber:

http://www.dunia-energi.com/metode-eor-tidak-cocok-dengan-kondisi-lapangan-migas-indonesia/

Kerimov, A., Etetim, D. U. & Demaerschalk, E., 2012. Improved Oil Recovery with Infill Drilling. Norwegian Unversity of Science and Technology.

Sayyafzades, M., Pourafshary, P. & Rashidi, F., 2011. Increasing Ultimate Oil Recovery by Infill Drilling and Converting Weak production Wells to Injection Wells Using Streamline Simulation. Society of Petroleum Engineers International.

Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat 16424, Indonesia

  • instagram
  • twitter
  • youtube

©2019 BY IATMISMUI. PROUDLY CREATED WITH WIX.COM

bottom of page