Sektor Minyak dan Gas di North Sea Kehilangan Ribuan Pekerjaan
Sektor energi Laut Utara Inggris (North Sea) masih memangkas ribuan lapangan kerja meski terjadi pemulihan harga minyak, demikian dilansir dari The Guardian. Selama terjadinya penurunan harga minyak pada 2014-2016, Industri ini telah memangkas dari hampir 500.000 pekerja pada tahun 2014 menjadi 315.000 pada akhir tahun lalu. Namun data dari the Oil & Gas UK, menunjukkan 13.000 pekerjaan dipangkas terkait dengan sektor ini pada paruh pertama tahun 2017. Sebagian besar merupakan pekerjaan tidak langsung, seperti supply chain dan services. Bahkan, beberapa perusahaan minyak utama telah menjual saham ke pemain independen yang lebih kecil untuk mencari cadangan yang lebih menguntungkan di tempat lain.Â
Steve Todd, sekretaris nasional RMT Union, berpendapat bahwa ini adalah era terburuk yang pernah beliau alami selama 45 tahun ia berkarir di Industri Oil and Gas. Todd mengatakan kerugian terjadi karena perampingan dan merger, dan pekerja juga ikut menderita. Hal serupa juga dialami oleh BP, yang memangkas 1 dari 5 pekerja mereka di North Sea. British Oil and Gas Group memulangkan 600 orang di Skotlandia dalam upaya pemotongan biaya yang akan melibatkan 4.000 karyawan di seluruh dunia. Hal tersebut membuat produsen terpaksa untuk mengesampingkan proyek di seluruh dunia senilai ratusan miliar dolar Harga minyak terus berkisar sekitar $ 50 per barel meskipun kesepakatan disetujui pada bulan Mei oleh negara-negara penghasil minyak utama untuk memperluas hambatan produksi dan menopang harga. Oil and Gas UK, mengatakan reaksi pasar terhadap kesepakatan tersebut "mungkin akan lebih sulit untuk mengatasi kelebihan pasokan minyak global dari yang diperkirakan sebelumnya" dan bahwa pasar kemungkinan akan tetap stabil sampai tahun 2019. Sumber: https://www.theguardian.com/business/2017/sep/06/north-sea-oil-gas-jobs-oil-price https://www.theguardian.com/business/2016/jan/12/bp-job-cuts-low-oil-pricesÂ